Esai Tema Penidikan

Pentingnya Pendidikan untuk Pembangunan Negeri

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi dengan kata pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan berasal dari kata “didik” dengan mendapatkan imbuhan “pe” dan akhiran “an” yang berarti cara atau proses mendidik. Banyak orang beranggapan pendidikan hanya didapatkan dari lembaga pendidikan, seperti sekolah, pesantren dan lainnya. Dalam nyatanya manusia sudah mendapatkan pendidikan dari lingkungan awal dia berasal yakni keluarga dan di lingkungan inilah proses dasar pendidikan berlangsung. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus: yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-cita yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
 Benar memang yang dinyatakan oleh Prof. H. Mahmud bahwa dalam proses bernegara dibutuhkan sumber daya manusia yang bisa menjalankan proses pemerintahan, dan itu hanya bisa didapat dari hasil proses pendidikan. Generasi berpendidikan sangat di perlukan untuk meneruskan pembangunan negeri. Untuk bisa melanjutkan pembangunan negeri tentunya membutuhkan generasi yang ahli di bidangnya dan itu hanya bisa didapat dari proses pendikan. Namun untuk bisa membangun negeri yang luas ini tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit, tapi dalam nyatanya hanya sedikit dari generasi penerus yang mendapatkan pendidikan. Menurut data sensus penduduk tahun 2010 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahawa 5,22% penduduk indonesia telah melanjutkan pendidikan sekolah tinggi, sedangkan 9,28% tidak melanjutkan. Sekitar 30% penduduk telah tamat  SD sementara 20% belum tamat. Sekitar 17% penduduk memiliki ijazah SMP, 17% memiliki ijazah SMA, dan 1,92 dari SMK. Dari penduduk indonesia yang telah melakukan pendidikan lanjut, sebanyak 1,89% telah mendapatkan diploma, 3,09% telah mendapatkan gelar sarjana, dan kurang dari 0,5% melanjutkan ke pasca sarjana. Artinya itu artinya hanya 5,06% generasi yang siap ikut serta dalam menjalankan pembangunan ditambah 5,22% yang sedang dalam proses pendidikan tinggi, itu artinya calon yang 5,22% ini harus menjadi generasi yang matang dan siap ikut serta dalam proses pembangunan negeri.
Dalam hal ini mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tinggi utuk menjadi generasi yang siap ikut serta dalam pembangunan tentunya dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam belajar supaya bisa menjadi generasi yang kompeten atau alhli dalam disiplin ilmu yang di pelajarinya supaya bisa bermanfaat. Generasi ini juga dituntut untuk siap mengabdi kepada negeri ini ketika mereka telah selesai dalam proses belajarnya untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan, namun satu hal yang sangat penting adalah akhlak dan moral dari generasi ini harus lah berakhlak mulia karena akan percuma saja generasi yang kompeten dan siap menjalankan proses pembangunan jika tidak bermoral dan berakhlak mulia dalam prosesnya bisa saja terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme yang bisa menjadi penghambat alam proses pemabngunan.
Kemajuan suatu bangsa bisa dilihat dari generasi mudanya. Mahasiswa sebagai generasi terdidik yang akan melanjutkan pembangunan negeri ini menjadi penentu untuk kemajuan bangsa, jika mahasiswa sebagai generasi penerus tidak bisa menjawab tantangan dalam pembangunan maka bangsa ini tidak akan mencapai kemajuan, tetapi jika sebagai generasi penerus mahasiswa bisa menjadi generasi yang hebat yang bisa membawa bangsa ini kearah kemajuan maka bangsa ini akan maju dan jika bangsa sudah maju pembangunan negeri pun akan terwujud.



Oleh:
Nama: Acep Muhamad Anwar

Comments

Popular posts from this blog

KEBENARAN MATEMATIKA BAGIAN II

MATEMATIKA DALAM 25 PERMAIANAN TRADISIONAL INDONESIA

Disiplin Ilmu dalam Islam