MATEMATIKA DALAM 25 PERMAIANAN TRADISIONAL INDONESIA

MATEMATIKA DALAM 25 PERMAIANAN TRADISIONAL INDONESIA
Acep Muhamad Anwar - 162151086
acepmuhamadanwar@gmail.com

P
ermaianan tradisional merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia. Permainan tradisional biasa dimainkan oleh anak-anak jaman dulu sebagai media hiburan bagi mereka. Permainan tradisional juga sangat bermanfaat bagi anak-anak karena mereka juga bisa saling berinteraksi dengan teman sebaya nya. Berbeda dengan anak-anak jaman dulu yang suka memainkan permainan tradisional anak jaman sekarang lebih suka bermain dengan gadget mereka, alhasil anak jaman sekarang cenderung lebih individualis dibanding dengan anak-anak jaman dulu. Kini permainan tradisional sudah jarang dimainkan oleh anak sekarang bahkan banyak juga yang sudah lupa dengan permainan tradisional tersebut. berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menulis sebuah esai atau artikel mengenai permainan tradisional bila dilihat unsur matematika yang terkandung dalam permainan tradisional tersebut. adapun permainan tradisional nya yaitu antara lain:

1.    Petak Umpet
Petak umpet merupakan permainan tradisional yang asal mulanya tidak diketahui. Permainan ini bisa dilaksanakan minimal oleh 2 orang. Permaian ini dilakukan pertama-tama dengan melakukan Hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa orang yang pertama kali jaga yang bertugas untuk mencari temannya yang bersembunyi. Setalah ditentuka siapa yang permakali jaga maka yang lainnya akan berperan sebagai target untuk dicari. Permainan ini dimulai ketika si yang jaga tadi berjaga di tempat bisa disebut “blong”. Kemudian yang jaga menutup matanya dan yang lainnya bersembunyi ketika yang jaga sudah selsai berhitung satu samapai sepuluh maka yang jaga akan mencari teman yang bersembunyi tadi, dan orang yang pertama ditemukan akan menjadi yang jaga berikutnya, itu berlaku jika sudah semua peseta ditemukan, dan yang paling seru ketuka si jaga sedang mencari satu orang lagi dan yang satu Orang ini berhak untuk membebaskan teman nya yang sudah ditemukan dengan cara tidak kethuan dan menyentuh tempat jaga yang jaga tadi.
Jika dilihat secara biasa memang tak ada bedanya dengan permaian lainnya namun jika diperhatikan permainan ini mempunyai unsur matematika yaitu perhitungan. Seperti ketika yang jaga harus berhitung satu sampai sepuluh itu merupakan unsur matematika. Dan yang lainya adalah sistem eliminasi ketika peserta ada 10 orang dan 1 orang jaga maka yang bersembunyi ada 9 orang dan setiap ditenukan 1 orang maka jumlah yang sembilan tadi akan berkurang menjadi 8 kemudian yang 8 ini akan dieliminasi 1 menjadi 7 dan seterusnya sampai habis. Ketika habis orang yang dicari maka satu babak permainan selsai.
2.    Bebentengan
Permainan ini adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.
Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilaryang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggotalawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dariwaktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing-masing.
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
Dari kata pembagian tugas dan juga strategi telah diketahui permainan ini memiliki unsur matematika yaitu operasi pembagian. Untuk menentukan strategi juga membutuhkan matematika semisal jumlah anggota yang aktip dengan jumlah lawan luas area tempat bermain dan juga jarak menuju ke benteng lawan memang dalam pelaksanaanya perhitungan ini tidaka akan di lakukan tapi nyatanya perhitungan ini memang ada. Matematika yang dimukan antara lain pertama eliminasi pada peserta dari lawan jika kita sudah menawan 1 dari 5 lawan berrti sisa 4 lawan lagi, kuedua unsur kecepatan dan jarak jika kecepatan kita menuju benteng lawan lebih besar dari kecepatan lawan menangkap kita maka kita bisa menang tepi jika yang terjadi sebaliknya kita akan kalah.

3.    Egrang

Gambar 1. Egrang


 Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantaiatau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun.
Egrang di Indonesia biasa dimainkan ataupun dilombakan saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Egrang dengan versi lain juga dimainkan pada saat acara-acara bertemakan kebudayaan, seperti, resepsi sunatan, festifal bahakan wisuda.
Permaianan ini erat kaitannya dengan tongkat dan ketinggian dan ketinggian ini berkaitan dengan matematika yaitu ada unsur satuan panjang, kemudian jika permainan ini di lombakan seperti balapan egrang maka kaitan dengan matematika dalam kecepatan, jika ingin menjadi yang pertama sampai finish maka kecepatannya harus lebih cepat dari yang lain. Dilihat dari bentuk alat permainannya pun (lihat gambar) egrang sudah pasti memiliki unsur matematika seperti ukuran panjang egarang mulai panjang pijakan (30 cm), tinggi keseluruhan egrang (180 cm) dan juga tinggi dari bawah sampai pijakan (40cm).
 
4.    Boi-boian
Boi-boian merupakan permainan tradisonal yang bisa dimainkan dengan total lima sampai sepuluh orang.
pelaksanaan permainannya yaitu menyusun lempengan batu 7-10 lempeng, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.
Dari kata lima sampai sepuluh orang sudah menunjukan bahwa permainan ini memiliki unsur matematika, kemudian dari kata susunan lempengan batu 7-10 lempeng sudah menyebutkan unsur matematika yaitu jumlah, dan permainan ini juga  dapat menginspirasi untuk membuat sebuah soal matematika sebagai contoh jika seorang pemain melempar bola dengan posisi tegaklurus dan berjarak 6 meter dari target lemparan dan meleset sejauh 5 cm, jika pemain berikutnya melempar dari titik yang sama berapa derajat sudut yang perlu di geser agar dapat mengenai sasaran?

5.    Kelereng atau gundu


Gambar 2. Arena permainan kelereng
Kelereng dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Cara bermainnya yaitu dengan menggambar lingkaran yang cukup besar untuk menaruh kelereng yang di pasang sebagai jaminan kemudian menggambar garis yang tegak lurus dengan lingkaran dengan jarak 10-15 cm dari lingkaran, kemudian menggambar lagi garis dan harus sejajar dengan garis yang sudah di buat, antara kedua garis tersebut disebut zona mati. Permainan ini dimulai ketika semua pemain menaruh jaminannya minimal 1 orang satu dan maksimal nya tidak dibatasi.  kemudian semua pemain melempar satu kelereng sebagai kojo dan lemparan yang paling jauh bisa menembak terlebih dahulu, dan untuk memasuki zona mati si kojo harus menembak dan mengenai salah satu kelereng lawan, dan jka klereng lawan masuk ke dalam zona mati maka ia tidak bisa ikut bermain. Permainan ini bertujuan untuk memenangkan semua kelereng dengan cara mengeluarkan kelereng dari dalam lingkaran terebut.
Dari kata ukuran kelereng ½ inci (1.25 cm) sudah menunjukan bahwa kelereng memiliki unsur matematika kemudian ada garis dan sudut pada bentuk arena bermain yang didalam nya terdapat jari-jari dan juga sudut tegak lurus, dan juga jarak antar garis yang memerlukan juga satuan panjang. lihat gambar.

6.    Lompat tali
Permainan ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
Ada beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu: (1) tali berada pada batas lutut pemegang tali (±30 cm); (2) tali berada sebatas (di) pinggang (±50 cm) sewaktu melompat pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali; (3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4) posisi tali sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali satu jengkal dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8) posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali.
Dari kalimat ada beberapa ukuran ketinggian suadah tentu berkaitan dengan matematika yaitu adanya jarak dan tinggi, urutan tingkatan seperti bilangan yang juga memiliki tingkatan seperti pada tingkat pertama setinngi 30 cm jika lolos maka naik ke tinggi 50 cm dst. 

7.    Ular naga
Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD).
Cara memainkan permainan ini adalah denagn cara Anak-anak berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai "gerbang", dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan "gerbang" biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang". Setelah itu, si "induk" dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".
Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.
Dari kalimat 5-10 orang dan 5-12 tahun sudah menunjukan unsur matematika yaitu jumlah (jumlah orang dan jumlah usia) kemudian permainan ini juga kaitannya dengan matematika adanya eliminasi pemain anggota kecuali sang induk atau kepala, jika seorang induk memiliki anggota sebanyak 10 orang maka permaianan akan terjadi eliminasi atau pengurangan pada salah satu grup dan akan bertambah pada grup lawannya secara matematis dapat dituliskan jika a=10 maka b=10, jika a=10-1 maka b=10+1 dst. Dan permaianan ini dapat dibuat juga sebagai bahan membuat soal sebagai contoh jika kelompok a dapat mengambil 2 orang anggota pada 2 babak permaian dan kelompok b dapat mendapatkan 1 anggota dalam 3 babak permainan pada babak ke berapa kelompok a memenangkan permaianan ini?

8.    Engklek
Gambar 3. Arena bermain engklek
Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.
Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 6 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri segi empat ke 5 diberi lagi sebuah segi empat.
Dari kalimat 2 sampai 5 anak sudah menujukan bahwa engkle memiliki unsur matematika kemudian dalam lokasi dan media permainannya pun merupakan bentuk persegi yang merupakan bentuk geometri, dari kata tersusun pertikal pun itu sudah sangat mencirikan matematika. Untuk lebih jelas perhatikan gambar.

9.    Congkak
Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Dari kalimat dilkukan oleh dua orang sudah menunjukan kaitan antara permainan congkak dengan matematika kemudian jumlah bijinya yang ditulis dengan menggunakan operasi perkalian 14 lubang x 7 buah biji = 98 biji. Permainan ini berkaitan juga dengan operasi pertambahan pemngurangan dan pembagian seperti sudah di kemukakan diatas setelah permainan berjalan maka satu lubang bijinya akan dieliminasi semuanya dan dibagikan kepada setiap lubang yang dilewatinya satu-satu sampai habis dan tiap lubang yang dilewatinya itu akan bertambah satu.

10.    Pletokan

Gambar 4. Desain pletokan
Pletokan dibuat dari bambu, panjang 30 cm dengan diameter 1-1,5 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai laras bedil (bentuk pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang dihaluskan. Sebagai peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya.
Cara bermainnya adalah dengan cara menembakan pletokan adapun  Cara menembak adalah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar ± 5 meter dan relatif lurus. Permainan ini dapat sebagai sarana perang-perangan.
Dari kalimat panjang 30 cm dengan diameter 1-1,5 cm menujukan bahwa permaianan pletokan berkaitan dengan matematika yaitu dalam ukuran satuan panjang, kemudian dari kalimat terlontar ± 5 meter dan relatif lurus juga menunjukan kaitannya permainan pletokan dengan matematika, dan jika permainan ini dilakukan secara berkelompo akan berkaitan pula dengan operasi  eliminasi seperti jika terkena peluru maka ia akan gugur maka kelompok yang kehilangan lebih banyak pemain akan kalah. Sarana nya juga memiliki konsep matematika yaitu konsep ukuran seperti panjang pletokan jari-jari lubang (lihat gambar).

11.    Gasing
       Gasing / Gangsing / Panggal adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali.
Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah.
Cara:
1. Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
2. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat sambil berputar.
Permainan ini berkaitan dengan matematika salahsatunya dengan  lingkaran, poros, dan juga putaran, kalau di perhatikan gasing ini memiliki penampang melintang berbentuk lingkaran, dan volume gasing juga berkaitan dengan volume benda putar.





12.    Layangan
           
Gambar. 5. Layang-layang
Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali ataubenang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan anginsebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.
Dari bentuk layang-layang yang memiliki ukuran sudah menunjukan bahwa permainan layang layang memiliki unsur matematika. Dan permainan dapat menginspirasi untuk membuat soal matematika yang menggunakan konsep trigonometri dengan memisalkan benang yang mengikat layangan sebagai hipotenusa atau garis miring tinggi nya dapat dicari jika jarak titik pangkal benang ke bawah layangan tersebutnya diketahui.

13.         Main bola
       Permainan ini sama seperti permainan sepak bola pada umumnya.. Yang membedakan adalah jumlah pemain dari masing masing tim yang kadang seadanya. Peraturan yang ada dalam permainan juga tidak terikat alias tergantung kesepakatan bersama. Sekarang sudah mulai jarang terlihat anak anak kecil yang bermain bola karena sudah jarangnya lapangan luas terutama di kota kota besar.
       Dari kalimat jumlah pemain juga sudah menunjukan bahwa matematika terdapat pada permainan ini karena menyatakan jumlah. Permainan ini snagat berkaitan dengan penjumlahan yaitu mengitung jumlah gol yang tercipta, tim mana yang berhasil memasukan gol paling banyak maka kelompok itu yang menang.

14.    Bakiak

Gambar 6. Bakiak
Permainan bakiak ini berasal daro daerah Sumatera Barat yang biasa disebut dengan Terompa galuak. Alat yang digunakan untuk bermain baik adalah sandal yang dibuat dari kayu, sandal ini cukup panjang karena dipakai untuk 3-5 orang.
Permainan ini membutuhkan kekompokan dan juga konsentrasi karena 1 sandal dipakai oleh 1 regu yang terdiri dari 3-5 orang. Regu yang mencapai garis finish yang sudah ditentukan dialah yang menjadi pemenangnya.
Dilihat dari bentuk bakiak yang memiliki ukuran panjang (150-200 cm) dan jumlah orang yang bisa memakainya (3-5 orang) juga sudah menunjukan bahwa permainan ini memiliki unsur matematika di dalamnya. Kemudian ditambah dengan balapan bakiak akan berkaitan dengan kecepatan yang juga berkaitan dengan matematika

15.    Meriam bambu
       Permainan yang satu ini sering kali dimainkan oleh anak-anak ketika menjelang puasa atau saat puasa. Permainan tradisional meriam bambu ini mempunyai suara yang sangat keras, bahkan jika menggunakan karbit, suara meriam bambu bisa terdengar dari jarak 1-2 km.
       Akan tetapi permainan ini sekarang sudah tidak dimainkan lagi oleh anak-anak modern, mungkin hanya di sebagian kecil daerah saja yang memainkannya.
       Dari kalimat suara ledakan meriam bambu ini bisa sampai terdengar sampai radius 1-2km menunjukan bahwa permainan ini berkaitan dengan matematika yaitu pada jarak dan radius. Jika kita perhatikan permainan ini dapat menginspirasi untuk membuat soal matematika sebagai contoh jika 50 gram karbit yang di masukan dapat membuat ledakan sampai radius 100 meter maka berapa gram karbit yang dibutuhkan untuk membuat ledakan hingga terdengar sampai radius 354 meter?

16.    Permainan mobil-mobilan
       Permainan mobil-mobilan ini sangat digemari oleh anak laki-laki, bahan yang digunakan untuk membuat mobil-mobilan bermacam-macam mulai dari kulit buah kakao (kopi coklat), pelepah pisang, sepet (serabut kelapa), kulit maja dan sebagainya.
       Cara membuatnya cukup dengan membentuk bahan tadi seperti mobil dan memberinya ban, sangat mudah untuk dilakukan, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja dan mobil pun sudah bisa kita gunakan untuk bermain.
       Bentuk mainan ini tidak terlepas dari konsep matematika seperti ukuran panjang lebar ukuran bulat pada roda dan bagaimana menentukan titik pusat roda supaya berputar dengan baik bila digambarkan adalah sebagai berikut
Gambar 7. Mobil-mobilan

17.    Gobak sodor/ Benteng sodor atau galah asin
Permainan tradisional ini selain disebut gobak sodor juga ada yang menyebutnya benteng sodor, karena dalam permainan ini ada beberapa kelompok yang menjaga benteng dari lawan mereka.
Dalam permainan ini satu kelompok terdiri minimal dua orang, tentukan siapa yang menjadi penjaga benteng dan siapa yang akan melewati penjaga benteng.
Jika sudah maka yang akan melewati benteng harus berusaha melewati benteng tanpa di sentuh. Dalam permainan ini kita harus kompak dengan kawan kita jika ingin menang.
Dari bentuk arena permainan kita perhatikan denah tempat permainan tersebut berlangsung terdiri dari persegi yang disusun hingga membentuk bentuk arena permaianan, jika digambarkan tampak sebagai berikut
Gambar 8. Gobak sodor
kaitannya juga dalam operasi penjumlahan jika satu tim yang berhasil banyak meloloskan anggotanya melewati rintangan maka tim tersebut bisa dikatakan sebagai pemenangnya.

18.    Bola bekel
Permainan bola bekel sangat populer pada tahun 2003 hingga sekarang. Cara memainkan bola bekel ini membutuhkan keahlian karena tidak semudah seperti yang kita lihat, butuh beberapa kali mencoba agar bisa memainkannya.
Untuk memainkan bola bekel selain kita memerlukan bola bekel itu sendiri kita juga butuh butuh biji bekel, biasanya terbuat dari kulit kerang.
Cara memainkannya yaitu dengan melambungkan bola bekel keatas semabri membalik biji bekel, kemudian kita tangkap bola yang kita lambungkan tadi, begitu seterusnya sampai selesai.
Permainan ini juga berkaitan dengan penjumlahan jika seorang yang berhasil menyelsaikan permainan dengan cepat maka dia berhak melanjutkan ke babak bonus dan membuat piutang pada peserta lain hingga peserta lain harus membayar hutang itu supaya tidak kalah. Jika diperhatikan lagi permainan ini juga berkaitan dengan  statistika dan peluang melihat bentuk sarananya yang mempunyai dua sisi yang menyebabkan permaianan ini menarik sehingga menyebabkan pembagian babak seberti babak, bakar (kulit kerang terlentang), bakub (kulit kerang telungkup) dan campuran dan susunan pengambilan tiap babak pun juga memiliki pola tersendiri seperti pola barisan bilangan misal jumlag kulit kerang yang dimainkan 8 maka urutan jumlah pengambilannya itu 1,7-2,6-3,5-4,4-5,3-6,2-7,1.

19.    Cublak-cublak suweng
Permainan Cublak-cublak suweng ini asalnya dari daerah jawa, Permaianan ini sudah sangat lama di kenal oleh masyarakat indonesia, nama dari cublak-cublak suweng itu sendiri diambil dari kata cublak yang mempunyai arti tempat, dan suweng yang artinya perhiasan yang berharga.
Jadi kesimpulan dari permainan tradisional cublak suweng adalah permainan untuk menyembunyikan perhiasan di suatu tempat.
Permainan ini bisa dimainkan oleh anak laki-laku maupun anak perempuan, biasanya berjumlah 4 hingga 7 anak, saat bermain juga di iringi nyanyian cublak-cublak suweng.
Dari kalimat berjumlah 4 hingga 7 anak menunjukan bahwa permainan ini berkaitan dengan matematika, permaianan ini jika kita perhatikan lebih lanjut berkaitan pula dengan konsep probabilitas  seperti peluang jika 7 orang bermain dan yang satu bagian yang menebak berapa peluang adanya perhiasan di tangan teman yang pertama.

20.    Ngadu muncang
Ngadu muncang merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak laki-laki, permaian ini dilakukan dengan oleh 2 orang atau lebih.
Permainan ini memerlukan area untuk membuat arena permainan yang terdiri dari lingkaran untuk menaruh muncang dan garis untuk melempar, biasanya jarak dari lingkaran ke garis rata-rata sejauh 1,5m.
Permainan ini dilakukan dengan cara melempar muncang yang kita pegang “kojo” pada muncang yang ada di dalam lingkaran dan yang paling banyak mengeluarkan muncang dari dalam lingkaran maka dia yang menang.
Dari kalimat 2 orang atau lebih dan kalimat jarak lingkaran ke garis rata-rata sejauh 1,5 m ini sudah merupakan unsur matematika yang terkandung dalam permainan ini. Kaitannya matematika dalam permainan ini juga pada operasi pengurangan antara lain muncang yang ada ditengan akan terus di keluarkan oleh tiap peserta hingga habis.

21.    Permainan tuan dakon
            Permainan ini termasuk permainan yang sudah ada sejak terjadinya penjajahan yang dilakukan oleh Belanda. Permainan tuan dosep terdiri dari 1 orang anak yang berperan sebagai si miskin, ia meminta kepada kelompok yang mempunyai banyak jumlahnya.
Si miskin melakukan pemilihan dari kelompok anak si kaya, si miskin akan berjalan maju dengan menyebutkan nama anak yang akan ia minta. Demikian seterusnya sampai jumlah kelompok anak si kaya habis.
Dari kalimat terdiri dari 1 orang dan kalimat banyak jumlahnya menunjukan bahwa dalam permainan ini pun memiliki unsur mateamtika. Kaitannya dengan matematika permainan ini berkaitan dengan operasi eliminasi karena ada proses pengambilan orang dari satu kelompok kaya hingga anak dari kelompok kaya habis.

22.    Lari tempurung
Permainan ini merupakan salah satu permainan yang selalu menghimbur dalam setiap kegiatan, dan juga permainan lari tempurung ini tidak hanya dimainkan oleh anak-anak, akan tetapi orang dewasa juga ikut memainkannya.
Permainan ini biasa dimainkan saat ada perlombaan, untuk peserta tidak dibatasi jumlahnya, cara membuat alatnya pun sangat mudah.
Kita tingggal mencari tempurung kelapa yang di belah kemudian di beri lubang dan dipasang tali pada bagian yang sudah kita beri lubang tadi. Kemudian pada ujung tali diikatkan pada kayu pendek yang berfungsi sebagai alat untuk kita pegang.
Permainana ini berkaitan dengan kecepatan karena permainan ini dasarnya adalah balpan atau siapa yang lebih dulu sampai finish maka dia yang menang untuk itu jika ingin menang maka kecepatan kita harus lebih cepat dari yang lain atau secara sitematis dapat ditulis vkita vlawan.

23.    Mendorong ban

Gambar 9. Ban
Dalam permainan mendorong ban ini kita memerlukan kelincahan berlari sambil mendorong ban agar tetap pada jalurnya.
Alat yang diperlukan adalah peluit, digunakan sebagai aba-aba dimulainya perlombaan, kemudian ada ban dan juga gayu, sebagai alat utama yang digunakan dalam permaianan mendorong ban ini.
Permainan ini snagat erat kaitannya dengan kecepatan karena permainan ini merupakan balapan. Dilihat dari bentuk ban yang merupakan lingkaran juga sangat berkaitan erat dengan jari-jari dan keliling lingkaran (perhatikan gambar).

24.    Ketapel
            Ketapel merupakan permainan yang terbuat dari kayu yang memiliku bentuk seperti huruf ‘Y’ atau dahan kayu yang becabang yang memiliki tinggi sekitar 25 cm.
Di kedua ujung kayu tersebut kita pasang karet pentil yang berwarna merah atau hitam dengan panjang sekitar 40 cm. Ujung-ujung karet nanti kita beri kulit yang berguna untuk memegang peluru yang akan di tembakkan.
Ketapel biasanya digunakan untuk menembak sesuatu atau untuk mengetes seberapa jitu kita menembak. Untuk pelurunya biasanya menggunakan batu kecil atau kerikil.
Cara menggunakan ketapel cukup dengan meletakkan peluru di kulitnya tadi, kemudian tarik karetnya sambil kita bidikkan ke sasaran.
Dari kalimat tinggi sekitar 25 cm dan kalimat panjang sekitar 40 cm sudah menunjukan bahwa permainan ini berkaitan dengan matematika. Adapun yang lainnya permaian ini berkaitan erat dengan  pegas permainan ini juga dapat mrenginspirasi untuk membuat soal matematika sebagai contoh jika untuk menembak sejauh 10 meter memerlukan tarulan ketapel sepanjang 1cm dari ukuran karet maka berapa panjang tarkan jika ingin menembak burung dari jarak 10 meter?


25.    Lenggang rotan
Permainan ini merupakan jenis permainan yang bahannya terbuat dari rotan berukuran kecil yang dibuat seperti gelang melingkar, rotan yang digunakan hanya berukurang tidak lebih besar dari jempol tangan.
Rotan yang sudah jadi seperti gelang melingkar tadi dimainkan dengan cara di masukkan ke bagian badang lalu digoyang-gouangkan, kemudian rotan itu akan berputar. Rotan yang jatuh maka pemainnya dianggap kalah.
Permainan ini memang tidak secara langsung berkaitan dengan matematika namun jika diperhatikan bentuk rotan yang melingkar dapar di analisis dan di cari kelilingnya dengan menggunakan diameter rotan tersebut seperti pada gambar berikut.
Gambar 10. Lingkaran rotan berdiameter 90 cm




     Daftar Pustaka

Hendratno. (2016). 50 permainan tradisional yang hampir punah di bumi nusantara kita.[Online]. Tersedia: http://gopena.com/permainan-tradisional/  [22 november 2016].

Anonim. (2016). 20 permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan di jaman sekarang. [Online]. Tersedia: http://angkatigabelas.blogspot.co.id/2012/04/20-permainan-tradisional-yang-sudah.html [22 november 2016]

Anonim. (2015). 18 permainan tradisional asli yang pernah populer di jamannya. [Online]. Tersedia: http://porosbumi.com/permainan-tradisional/ [22 november 2016]

Comments

Popular posts from this blog

KEBENARAN MATEMATIKA BAGIAN II

Disiplin Ilmu dalam Islam