MATEMATIKA DALAM 25 PERMAIANAN TRADISIONAL INDONESIA
MATEMATIKA DALAM 25 PERMAIANAN TRADISIONAL INDONESIA
Acep Muhamad Anwar - 162151086
acepmuhamadanwar@gmail.com
P
|
ermaianan tradisional merupakan
salah satu warisan budaya asli Indonesia. Permainan tradisional biasa dimainkan
oleh anak-anak jaman dulu sebagai media hiburan bagi mereka. Permainan
tradisional juga sangat bermanfaat bagi anak-anak karena mereka juga bisa
saling berinteraksi dengan teman sebaya nya. Berbeda dengan anak-anak jaman
dulu yang suka memainkan permainan tradisional anak jaman sekarang lebih suka
bermain dengan gadget mereka, alhasil anak jaman sekarang cenderung lebih
individualis dibanding dengan anak-anak jaman dulu. Kini permainan tradisional
sudah jarang dimainkan oleh anak sekarang bahkan banyak juga yang sudah lupa
dengan permainan tradisional tersebut. berdasarkan uraian diatas penulis
tertarik untuk menulis sebuah esai atau artikel mengenai permainan tradisional
bila dilihat unsur matematika yang terkandung dalam permainan tradisional
tersebut. adapun permainan tradisional nya yaitu antara lain:
1.
Petak Umpet
Petak
umpet merupakan permainan tradisional yang asal mulanya tidak diketahui.
Permainan ini bisa dilaksanakan minimal oleh 2 orang. Permaian ini dilakukan
pertama-tama dengan melakukan Hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa
orang yang pertama kali jaga yang bertugas untuk mencari temannya yang
bersembunyi. Setalah ditentuka siapa yang permakali jaga maka yang lainnya akan
berperan sebagai target untuk dicari. Permainan ini dimulai ketika si yang jaga
tadi berjaga di tempat bisa disebut “blong”. Kemudian yang jaga menutup matanya
dan yang lainnya bersembunyi ketika yang jaga sudah selsai berhitung satu
samapai sepuluh maka yang jaga akan mencari teman yang bersembunyi tadi, dan
orang yang pertama ditemukan akan menjadi yang jaga berikutnya, itu berlaku
jika sudah semua peseta ditemukan, dan yang paling seru ketuka si jaga sedang
mencari satu orang lagi dan yang satu Orang ini berhak untuk membebaskan teman
nya yang sudah ditemukan dengan cara tidak kethuan dan menyentuh tempat jaga
yang jaga tadi.
Jika
dilihat secara biasa memang tak ada bedanya dengan permaian lainnya namun jika
diperhatikan permainan ini mempunyai unsur matematika yaitu perhitungan.
Seperti ketika yang jaga harus berhitung satu sampai sepuluh itu merupakan
unsur matematika. Dan yang lainya adalah sistem eliminasi ketika peserta ada 10
orang dan 1 orang jaga maka yang bersembunyi ada 9 orang dan setiap ditenukan 1
orang maka jumlah yang sembilan tadi akan berkurang menjadi 8 kemudian yang 8
ini akan dieliminasi 1 menjadi 7 dan seterusnya sampai habis. Ketika habis
orang yang dicari maka satu babak permainan selsai.
2.
Bebentengan
Permainan
ini adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai
dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas,
biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.
Tujuan utama permainan ini adalah
untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau
pilaryang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan
juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggotalawan dengan menyentuh tubuh
mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang
'tertawan' ditentukan dariwaktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan'
menyentuh 'benteng' mereka masing-masing.
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
Dari kata pembagian tugas dan juga
strategi telah diketahui permainan ini memiliki unsur matematika yaitu operasi
pembagian. Untuk menentukan strategi juga membutuhkan matematika semisal jumlah
anggota yang aktip dengan jumlah lawan luas area tempat bermain dan juga jarak
menuju ke benteng lawan memang dalam pelaksanaanya perhitungan ini tidaka akan
di lakukan tapi nyatanya perhitungan ini memang ada. Matematika yang dimukan
antara lain pertama eliminasi pada peserta dari lawan jika kita sudah menawan 1
dari 5 lawan berrti sisa 4 lawan lagi, kuedua unsur kecepatan dan jarak jika
kecepatan kita menuju benteng lawan lebih besar dari kecepatan lawan menangkap
kita maka kita bisa menang tepi jika yang terjadi sebaliknya kita akan kalah.
3.
Egrang
Gambar 1. Egrang
Egrang atau
jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri
dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang
diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk
diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal.
Di dataran banjir maupun pantaiatau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas
jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah
yang bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun.
Egrang di Indonesia biasa dimainkan
ataupun dilombakan saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17
Agustus. Egrang dengan versi lain juga dimainkan pada saat acara-acara bertemakan
kebudayaan, seperti, resepsi sunatan, festifal bahakan wisuda.
Permaianan ini erat kaitannya dengan
tongkat dan ketinggian dan ketinggian ini berkaitan dengan matematika yaitu ada
unsur satuan panjang, kemudian jika permainan ini di lombakan seperti balapan
egrang maka kaitan dengan matematika dalam kecepatan, jika ingin menjadi yang
pertama sampai finish maka kecepatannya harus lebih cepat dari yang lain.
Dilihat dari bentuk alat permainannya pun (lihat gambar) egrang sudah pasti
memiliki unsur matematika seperti ukuran panjang egarang mulai panjang pijakan
(30 cm), tinggi keseluruhan egrang (180 cm) dan juga tinggi dari bawah sampai
pijakan (40cm).
4.
Boi-boian
Boi-boian merupakan permainan
tradisonal yang bisa dimainkan dengan total lima sampai sepuluh orang.
pelaksanaan permainannya yaitu menyusun lempengan batu 7-10 lempeng, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.
pelaksanaan permainannya yaitu menyusun lempengan batu 7-10 lempeng, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.
Dari kata lima sampai sepuluh orang
sudah menunjukan bahwa permainan ini memiliki unsur matematika, kemudian dari
kata susunan lempengan batu 7-10 lempeng sudah menyebutkan unsur matematika
yaitu jumlah, dan permainan ini juga
dapat menginspirasi untuk membuat sebuah soal matematika sebagai contoh
jika seorang pemain melempar bola dengan posisi tegaklurus dan berjarak 6 meter
dari target lemparan dan meleset sejauh 5 cm, jika pemain berikutnya melempar
dari titik yang sama berapa derajat sudut yang perlu di geser agar dapat
mengenai sasaran?
5.
Kelereng atau gundu
Gambar 2. Arena
permainan kelereng
Kelereng dengan berbagai sinonim
gundu, keneker, kelici, guli adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer
atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam.
Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi,
untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Cara bermainnya yaitu dengan
menggambar lingkaran yang cukup besar untuk menaruh kelereng yang di pasang
sebagai jaminan kemudian menggambar garis yang tegak lurus dengan lingkaran
dengan jarak 10-15 cm dari lingkaran, kemudian menggambar lagi garis dan harus
sejajar dengan garis yang sudah di buat, antara kedua garis tersebut disebut
zona mati. Permainan ini dimulai ketika semua pemain menaruh jaminannya minimal
1 orang satu dan maksimal nya tidak dibatasi. kemudian semua pemain melempar satu kelereng
sebagai kojo dan lemparan yang paling jauh bisa menembak terlebih dahulu, dan
untuk memasuki zona mati si kojo harus menembak dan mengenai salah satu
kelereng lawan, dan jka klereng lawan masuk ke dalam zona mati maka ia tidak
bisa ikut bermain. Permainan ini bertujuan untuk memenangkan semua kelereng
dengan cara mengeluarkan kelereng dari dalam lingkaran terebut.
Dari kata ukuran kelereng ½ inci
(1.25 cm) sudah menunjukan bahwa kelereng memiliki unsur matematika kemudian
ada garis dan sudut pada bentuk arena bermain yang didalam nya terdapat
jari-jari dan juga sudut tegak lurus, dan juga jarak antar garis yang
memerlukan juga satuan panjang. lihat gambar.
6.
Lompat tali
Permainan ini sudah tidak asing lagi
tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluh
indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. permainan lompat tali ini
biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak
laki-laki yang ikut bermain.
Ada beberapa ukuran ketinggian tali
karet yang harus dilompati, yaitu: (1) tali berada pada batas lutut pemegang
tali (±30 cm); (2) tali berada sebatas (di) pinggang (±50 cm) sewaktu melompat
pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan
menggantikan posisi pemegang tali; (3) posisi tali berada di dada pemegang tali
(pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu
melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4)
posisi tali sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali
satu jengkal dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8)
posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali.
Dari kalimat ada beberapa ukuran
ketinggian suadah tentu berkaitan dengan matematika yaitu adanya jarak dan
tinggi, urutan tingkatan seperti bilangan yang juga memiliki tingkatan seperti
pada tingkat pertama setinngi 30 cm jika lolos maka naik ke tinggi 50 cm
dst.
7.
Ular naga
Ular Naga adalah satu permainan
berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah di waktu sore dan malam hari.
Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih
menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar
5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD).
Cara memainkan permainan ini adalah
denagn cara Anak-anak berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang
berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang
di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai
"induk" dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi
yang cukup besar bermain sebagai "gerbang", dengan berdiri berhadapan
dan saling berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan
"gerbang" biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara,
karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka
lakukan.
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang". Setelah itu, si "induk" dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".
Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang". Setelah itu, si "induk" dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".
Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.
Dari kalimat 5-10 orang dan 5-12
tahun sudah menunjukan unsur matematika yaitu jumlah (jumlah orang dan jumlah
usia) kemudian permainan ini juga kaitannya dengan matematika adanya eliminasi
pemain anggota kecuali sang induk atau kepala, jika seorang induk memiliki
anggota sebanyak 10 orang maka permaianan akan terjadi eliminasi atau
pengurangan pada salah satu grup dan akan bertambah pada grup lawannya secara
matematis dapat dituliskan jika a=10 maka b=10, jika a=10-1 maka b=10+1 dst. Dan
permaianan ini dapat dibuat juga sebagai bahan membuat soal sebagai contoh jika
kelompok a dapat mengambil 2 orang anggota pada 2 babak permaian dan kelompok b
dapat mendapatkan 1 anggota dalam 3 babak permainan pada babak ke berapa
kelompok a memenangkan permaianan ini?
8.
Engklek
Gambar 3. Arena
bermain engklek
Permainan engklek merupakan
permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang datar yang digambar
diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu
kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.
Permainan engklek biasa dimainkan
oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita
memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di pelataran semen,
aspal atau tanah, menggambar 6 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah
kanan dan kiri segi empat ke 5 diberi lagi sebuah segi empat.
Dari
kalimat 2 sampai 5 anak sudah menujukan bahwa engkle memiliki unsur matematika
kemudian dalam lokasi dan media permainannya pun merupakan bentuk persegi yang
merupakan bentuk geometri, dari kata tersusun pertikal pun itu sudah sangat mencirikan
matematika. Untuk lebih jelas perhatikan gambar.
9.
Congkak
Congkak adalah suatu permainan
tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia.
Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji
congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari
tumbuh-tumbuhan.
Permainan congklak dilakukan oleh
dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan
congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah
congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan
bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau
plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14
lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap
7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai
milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Dari kalimat dilkukan oleh dua orang
sudah menunjukan kaitan antara permainan congkak dengan matematika kemudian
jumlah bijinya yang ditulis dengan menggunakan operasi perkalian 14 lubang x 7
buah biji = 98 biji. Permainan ini berkaitan juga dengan operasi pertambahan
pemngurangan dan pembagian seperti sudah di kemukakan diatas setelah permainan
berjalan maka satu lubang bijinya akan dieliminasi semuanya dan dibagikan
kepada setiap lubang yang dilewatinya satu-satu sampai habis dan tiap lubang
yang dilewatinya itu akan bertambah satu.
10.
Pletokan
Gambar 4. Desain
pletokan
Pletokan dibuat dari bambu, panjang
30 cm dengan diameter 1-1,5 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak
cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai
dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm.
Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa
yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat
dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan
ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang dibutuhkan berupa
bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai laras bedil (bentuk
pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang dihaluskan. Sebagai
peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya.
Cara
bermainnya adalah dengan cara menembakan pletokan adapun Cara menembak adalah pertama peluru
dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan
dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi.
Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan
ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan
berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar ± 5
meter dan relatif lurus. Permainan ini dapat sebagai sarana perang-perangan.
Dari kalimat panjang 30 cm dengan
diameter 1-1,5 cm menujukan bahwa permaianan pletokan berkaitan dengan
matematika yaitu dalam ukuran satuan panjang, kemudian dari kalimat terlontar ±
5 meter dan relatif lurus juga menunjukan kaitannya permainan pletokan dengan
matematika, dan jika permainan ini dilakukan secara berkelompo akan berkaitan
pula dengan operasi eliminasi seperti
jika terkena peluru maka ia akan gugur maka kelompok yang kehilangan lebih
banyak pemain akan kalah. Sarana nya juga memiliki konsep matematika yaitu
konsep ukuran seperti panjang pletokan jari-jari lubang (lihat gambar).
11.
Gasing
Gasing / Gangsing / Panggal adalah
mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik.
Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan
masih bisa dikenali.
Cara
memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh
ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah.
Cara:
1. Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
2. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat sambil berputar.
Cara:
1. Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
2. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat sambil berputar.
Permainan
ini berkaitan dengan matematika salahsatunya dengan lingkaran, poros, dan juga putaran, kalau di
perhatikan gasing ini memiliki penampang melintang berbentuk lingkaran, dan volume
gasing juga berkaitan dengan volume benda putar.
12.
Layangan
Gambar. 5. Layang-layang
Layang-layang,
layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran
bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali
ataubenang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan
hembusan anginsebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai
alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu
memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media
energi alternatif.
Dari bentuk
layang-layang yang memiliki ukuran sudah menunjukan bahwa permainan layang
layang memiliki unsur matematika. Dan permainan dapat menginspirasi untuk
membuat soal matematika yang menggunakan konsep trigonometri dengan memisalkan
benang yang mengikat layangan sebagai hipotenusa atau garis miring tinggi nya
dapat dicari jika jarak titik pangkal benang ke bawah layangan tersebutnya
diketahui.
13.
Main bola
Permainan
ini sama seperti permainan sepak bola pada umumnya.. Yang membedakan adalah
jumlah pemain dari masing masing tim yang kadang seadanya. Peraturan yang ada
dalam permainan juga tidak terikat alias tergantung kesepakatan bersama.
Sekarang sudah mulai jarang terlihat anak anak kecil yang bermain bola karena
sudah jarangnya lapangan luas terutama di kota kota besar.
Dari kalimat
jumlah pemain juga sudah menunjukan bahwa matematika terdapat pada permainan
ini karena menyatakan jumlah. Permainan ini snagat berkaitan dengan penjumlahan
yaitu mengitung jumlah gol yang tercipta, tim mana yang berhasil memasukan gol
paling banyak maka kelompok itu yang menang.
14.
Bakiak
Gambar 6. Bakiak
Permainan
bakiak ini berasal daro daerah Sumatera Barat yang biasa disebut dengan Terompa
galuak. Alat yang digunakan untuk bermain baik adalah sandal yang dibuat dari
kayu, sandal ini cukup panjang karena dipakai untuk 3-5 orang.
Permainan
ini membutuhkan kekompokan dan juga konsentrasi karena 1 sandal dipakai oleh 1
regu yang terdiri dari 3-5 orang. Regu yang mencapai garis finish yang sudah
ditentukan dialah yang menjadi pemenangnya.
Dilihat dari
bentuk bakiak yang memiliki ukuran panjang (150-200 cm) dan jumlah orang yang
bisa memakainya (3-5 orang) juga sudah menunjukan bahwa permainan ini memiliki
unsur matematika di dalamnya. Kemudian ditambah dengan balapan bakiak akan
berkaitan dengan kecepatan yang juga berkaitan dengan matematika
15.
Meriam bambu
Permainan
yang satu ini sering kali dimainkan oleh anak-anak ketika menjelang puasa atau
saat puasa. Permainan tradisional meriam bambu ini mempunyai suara yang sangat
keras, bahkan jika menggunakan karbit, suara meriam bambu bisa terdengar dari
jarak 1-2 km.
Akan
tetapi permainan ini sekarang sudah tidak dimainkan lagi oleh anak-anak modern,
mungkin hanya di sebagian kecil daerah saja yang memainkannya.
Dari kalimat
suara ledakan meriam bambu ini bisa sampai terdengar sampai radius 1-2km
menunjukan bahwa permainan ini berkaitan dengan matematika yaitu pada jarak dan
radius. Jika kita perhatikan permainan ini dapat menginspirasi untuk membuat
soal matematika sebagai contoh jika 50 gram karbit yang di masukan dapat
membuat ledakan sampai radius 100 meter maka berapa gram karbit yang dibutuhkan
untuk membuat ledakan hingga terdengar sampai radius 354 meter?
16.
Permainan mobil-mobilan
Permainan
mobil-mobilan ini sangat digemari oleh anak laki-laki, bahan yang digunakan
untuk membuat mobil-mobilan bermacam-macam mulai dari kulit buah kakao (kopi
coklat), pelepah pisang, sepet (serabut kelapa), kulit maja dan sebagainya.
Cara
membuatnya cukup dengan membentuk bahan tadi seperti mobil dan memberinya ban,
sangat mudah untuk dilakukan, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja dan
mobil pun sudah bisa kita gunakan untuk bermain.
Bentuk
mainan ini tidak terlepas dari konsep matematika seperti ukuran panjang lebar
ukuran bulat pada roda dan bagaimana menentukan titik pusat roda supaya
berputar dengan baik bila digambarkan adalah sebagai berikut
Gambar 7. Mobil-mobilan
17.
Gobak sodor/ Benteng sodor atau galah asin
Permainan
tradisional ini selain disebut gobak sodor juga ada yang menyebutnya benteng
sodor, karena dalam permainan ini ada beberapa kelompok yang menjaga benteng
dari lawan mereka.
Dalam
permainan ini satu kelompok terdiri minimal dua orang, tentukan siapa yang
menjadi penjaga benteng dan siapa yang akan melewati penjaga benteng.
Jika sudah
maka yang akan melewati benteng harus berusaha melewati benteng tanpa di
sentuh. Dalam permainan ini kita harus kompak dengan kawan kita jika ingin
menang.
Dari bentuk
arena permainan kita perhatikan denah tempat permainan tersebut berlangsung
terdiri dari persegi yang disusun hingga membentuk bentuk arena permaianan,
jika digambarkan tampak sebagai berikut
Gambar 8. Gobak
sodor
kaitannya
juga dalam operasi penjumlahan jika satu tim yang berhasil banyak meloloskan
anggotanya melewati rintangan maka tim tersebut bisa dikatakan sebagai
pemenangnya.
18.
Bola bekel
Permainan bola bekel sangat populer pada tahun 2003 hingga sekarang. Cara
memainkan bola bekel ini membutuhkan keahlian karena tidak semudah seperti yang
kita lihat, butuh beberapa kali mencoba agar bisa memainkannya.
Untuk memainkan
bola bekel selain kita memerlukan bola bekel itu sendiri kita juga butuh butuh
biji bekel, biasanya terbuat dari kulit kerang.
Cara memainkannya yaitu dengan
melambungkan bola bekel keatas semabri membalik biji bekel, kemudian kita
tangkap bola yang kita lambungkan tadi, begitu seterusnya sampai selesai.
Permainan ini juga berkaitan dengan
penjumlahan jika seorang yang berhasil menyelsaikan permainan dengan cepat maka
dia berhak melanjutkan ke babak bonus dan membuat piutang pada peserta lain
hingga peserta lain harus membayar hutang itu supaya tidak kalah. Jika
diperhatikan lagi permainan ini juga berkaitan dengan statistika dan peluang melihat bentuk
sarananya yang mempunyai dua sisi yang menyebabkan permaianan ini menarik
sehingga menyebabkan pembagian babak seberti babak, bakar (kulit kerang
terlentang), bakub (kulit kerang telungkup) dan campuran dan susunan
pengambilan tiap babak pun juga memiliki pola tersendiri seperti pola barisan
bilangan misal jumlag kulit kerang yang dimainkan 8 maka urutan jumlah
pengambilannya itu 1,7-2,6-3,5-4,4-5,3-6,2-7,1.
19.
Cublak-cublak suweng
Permainan
Cublak-cublak suweng ini asalnya dari daerah jawa, Permaianan ini sudah
sangat lama di kenal oleh masyarakat indonesia, nama dari cublak-cublak suweng
itu sendiri diambil dari kata cublak yang mempunyai arti tempat, dan suweng
yang artinya perhiasan yang berharga.
Jadi
kesimpulan dari permainan tradisional cublak suweng adalah permainan untuk
menyembunyikan perhiasan di suatu tempat.
Permainan
ini bisa dimainkan oleh anak laki-laku maupun anak perempuan, biasanya
berjumlah 4 hingga 7 anak, saat bermain juga di iringi nyanyian cublak-cublak
suweng.
Dari kalimat
berjumlah 4 hingga 7 anak menunjukan bahwa permainan ini berkaitan dengan
matematika, permaianan ini jika kita perhatikan lebih lanjut berkaitan pula
dengan konsep probabilitas seperti peluang
jika 7 orang bermain dan yang satu bagian yang menebak berapa peluang adanya
perhiasan di tangan teman yang pertama.
20.
Ngadu muncang
Ngadu muncang merupakan permainan tradisional yang
biasa dimainkan oleh anak laki-laki, permaian ini dilakukan dengan oleh 2 orang
atau lebih.
Permainan ini memerlukan area untuk membuat arena
permainan yang terdiri dari lingkaran untuk menaruh muncang dan garis untuk
melempar, biasanya jarak dari lingkaran ke garis rata-rata sejauh 1,5m.
Permainan ini dilakukan dengan cara melempar muncang
yang kita pegang “kojo” pada muncang yang ada di dalam lingkaran dan yang
paling banyak mengeluarkan muncang dari dalam lingkaran maka dia yang menang.
Dari kalimat 2 orang atau lebih dan kalimat jarak
lingkaran ke garis rata-rata sejauh 1,5 m ini sudah merupakan unsur matematika
yang terkandung dalam permainan ini. Kaitannya matematika dalam permainan ini
juga pada operasi pengurangan antara lain muncang yang ada ditengan akan terus
di keluarkan oleh tiap peserta hingga habis.
21.
Permainan tuan dakon
Permainan ini termasuk permainan
yang sudah ada sejak terjadinya penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.
Permainan tuan dosep terdiri dari 1 orang anak yang berperan sebagai si miskin,
ia meminta kepada kelompok yang mempunyai banyak jumlahnya.
Si miskin
melakukan pemilihan dari kelompok anak si kaya, si miskin akan berjalan maju
dengan menyebutkan nama anak yang akan ia minta. Demikian seterusnya sampai
jumlah kelompok anak si kaya habis.
Dari kalimat
terdiri dari 1 orang dan kalimat banyak jumlahnya menunjukan bahwa dalam
permainan ini pun memiliki unsur mateamtika. Kaitannya dengan matematika permainan
ini berkaitan dengan operasi eliminasi karena ada proses pengambilan orang dari
satu kelompok kaya hingga anak dari kelompok kaya habis.
22.
Lari tempurung
Permainan
ini merupakan salah satu permainan yang selalu menghimbur dalam setiap kegiatan,
dan juga permainan lari tempurung ini tidak hanya dimainkan oleh anak-anak,
akan tetapi orang dewasa juga ikut memainkannya.
Permainan
ini biasa dimainkan saat ada perlombaan, untuk peserta tidak dibatasi
jumlahnya, cara membuat alatnya pun sangat mudah.
Kita
tingggal mencari tempurung kelapa yang di belah kemudian di beri lubang dan
dipasang tali pada bagian yang sudah kita beri lubang tadi. Kemudian pada ujung
tali diikatkan pada kayu pendek yang berfungsi sebagai alat untuk kita pegang.
Permainana
ini berkaitan dengan kecepatan karena permainan ini dasarnya adalah balpan atau
siapa yang lebih dulu sampai finish maka dia yang menang untuk itu jika ingin
menang maka kecepatan kita harus lebih cepat dari yang lain atau secara
sitematis dapat ditulis vkita ≥ vlawan.
23.
Mendorong ban
Gambar 9. Ban
Dalam
permainan mendorong ban ini kita memerlukan kelincahan berlari sambil mendorong
ban agar tetap pada jalurnya.
Alat yang
diperlukan adalah peluit, digunakan sebagai aba-aba dimulainya perlombaan,
kemudian ada ban dan juga gayu, sebagai alat utama yang digunakan dalam
permaianan mendorong ban ini.
Permainan
ini snagat erat kaitannya dengan kecepatan karena permainan ini merupakan
balapan. Dilihat dari bentuk ban yang merupakan lingkaran juga sangat berkaitan
erat dengan jari-jari dan keliling lingkaran (perhatikan gambar).
24.
Ketapel
Ketapel merupakan permainan yang
terbuat dari kayu yang memiliku bentuk seperti huruf ‘Y’ atau dahan kayu yang
becabang yang memiliki tinggi sekitar 25 cm.
Di kedua
ujung kayu tersebut kita pasang karet pentil yang berwarna merah atau hitam
dengan panjang sekitar 40 cm. Ujung-ujung karet nanti kita beri kulit yang
berguna untuk memegang peluru yang akan di tembakkan.
Ketapel
biasanya digunakan untuk menembak sesuatu atau untuk mengetes seberapa jitu kita
menembak. Untuk pelurunya biasanya menggunakan batu kecil atau kerikil.
Cara
menggunakan ketapel cukup dengan meletakkan peluru di kulitnya tadi, kemudian
tarik karetnya sambil kita bidikkan ke sasaran.
Dari kalimat
tinggi sekitar 25 cm dan kalimat panjang sekitar 40 cm sudah menunjukan bahwa
permainan ini berkaitan dengan matematika. Adapun yang lainnya permaian ini
berkaitan erat dengan pegas permainan
ini juga dapat mrenginspirasi untuk membuat soal matematika sebagai contoh jika
untuk menembak sejauh 10 meter memerlukan tarulan ketapel sepanjang 1cm dari
ukuran karet maka berapa panjang tarkan jika ingin menembak burung dari jarak
10 meter?
25.
Lenggang rotan
Permainan
ini merupakan jenis permainan yang bahannya terbuat dari rotan berukuran kecil
yang dibuat seperti gelang melingkar, rotan yang digunakan hanya berukurang
tidak lebih besar dari jempol tangan.
Rotan yang sudah
jadi seperti gelang melingkar tadi dimainkan dengan cara di masukkan ke bagian
badang lalu digoyang-gouangkan, kemudian rotan itu akan berputar. Rotan yang
jatuh maka pemainnya dianggap kalah.
Permainan
ini memang tidak secara langsung berkaitan dengan matematika namun jika
diperhatikan bentuk rotan yang melingkar dapar di analisis dan di cari
kelilingnya dengan menggunakan diameter
rotan tersebut seperti pada gambar berikut.
Gambar 10. Lingkaran rotan berdiameter 90 cm
Daftar Pustaka
Hendratno. (2016). 50 permainan tradisional yang hampir punah di
bumi nusantara kita.[Online]. Tersedia: http://gopena.com/permainan-tradisional/
[22 november 2016].
Anonim. (2016). 20 permainan tradisional yang sudah jarang
dimainkan di jaman sekarang. [Online]. Tersedia: http://angkatigabelas.blogspot.co.id/2012/04/20-permainan-tradisional-yang-sudah.html
[22 november 2016]
Anonim. (2015). 18 permainan tradisional asli yang pernah
populer di jamannya. [Online]. Tersedia: http://porosbumi.com/permainan-tradisional/
[22 november 2016]
Comments
Post a Comment